Penulis : Gatot Prabantoro
Untuk para
akademisi, menghasilkan karya ilmiah yang berujung dipublikasikan di sebuah
jurnal yang diakui menjadi sebuah keharusan. Sayangnya banyak jurnal lokal kita
masih belum terakreditasi baik nasional maupun internasional. Ditambah lagi
banyak jurnal “abal-abal” di luar sana yang berkategori internasional yang hadir
menawarkan jasanya untuk mempublikasikan karya ilmiah para akademisi
yang pada akhirnya dapat berakibat fatal bagi nasib karya ilmiah akademisi alias tidak diakui. Namun pada prinsipnya untuk saat ini akademisi perlu mempublikasikan karya ilmiahnya secara online agar dapat dibaca dan disitasi oleh akademisi lain yang berujung pada meningkatnya nilai kinerja karya ilmiah kita (yg dikenal dengan istilah h-index). Untuk itu perlu bagi pengelola jurnal atau akademisi untuk bisa mempublikasikan karya ilmiahnya pada jurnal yang terindeks seperti Scopus, Ebscom Google Scholar, dll.
Berikut akan
dibahas cara-cara teknis bagaimana cara yang mudah mengindeks Jurnal. Indeksasi
Jurnal yang ada misalnya: Google
Scholar, DOAJ, Portal Garuda DIKTI, EBSCO, CrossRef/DOI, Scopus, Thomson
Reuters.
1. Google Scholar
- Login ke email Gmail, buat akun baru "namajurnalanda@gmail.com"
- Buka Google Scholar di htt[://scholar.google.com
- Klik di My Citations
- Buat dulu Profilnya serta lakukan verifikasi e. Isikan Metadata untuk Profil Per parper Apakah metadata itu? Metadata berisi: judul, Abstrak, nama penulis, dan keywords"
2. DOAJ
a. Buka portal DOAJ
b. Jurnal harus sudah Open Access
c. Portal kita buat dalam bahawa inggris
walaupun artikel-artikel jurnal kita berbahasa indonesia
d. Title dan lainnya harus berbahasa
inggris.
3. SCOPUS dan Thomson Reuters buka www.scopus.com
- Adanya peer- reviewed
- Keberkalaan jurnal yang kontinyu dan tidak terputus
- Referen in Roman Script and English Language. Khususnya pada Abstract dan Title (walaupun isi jurnal berbahasa lain seperti Arab ataupun Indonesia)
- Hindari Publication Ethics artinya plagiarisme e. Pastikan multikultural pada tiap editor, reviewer, writer kalo bisa dari 5 benua (Amerika, Australiam, Asia, Eropa, dan Afrika)
4. DOI
a. Buka pada http://dx.doi.org/10.9767/bcrec.8.1.4394.14-33
Mengapa jurnal harus terindeks di Scopus atu
Thomson, apakah kita bisa mengindeks secara mandiri dengan akreditasi dan
penilaian versi kita sendiri Indonesia? Saat ini jurnal di Indonesia juga di
beberapa negara lain jika ingin terindeks atau dinilai oleh Internasional, lembaga atau organisasi yang menaungi dan utama
melakukannya adalah Scopus. Sehingga untuk sementara ini kita hanya bisa
mengikuti aturan Scopus.
Sumber :
http://gatotprabantoro.blogspot.co.id/2016/03/cara-mengindeksasi-jurnal-di-google.html
http://gatotprabantoro.blogspot.co.id/2016/03/cara-mengindeksasi-jurnal-di-google.html
Artikel Terkait
0 comments:
Post a Comment